9 Hal dalam Latihan yang Sering (Sampai Bosan) Diingatkan oleh Pelatih Kita

Anda pastinya pernah bahkan sering ditegur oleh pelatih beladiri Anda saat sedang berlatih. Teguran itu bisa bermacam-macam, mulai dari kamae yang jelek, kurang bersemangat, ogah-ogahan, sampai dengan pemakaian obi yang kurang rapi.

Seringkali kita merasa bosan karena ditegur, tetapi tahukah Anda bahwa pelatih beladiri Anda sebenarnya juga bosan terus-terusan menegur Anda? Para pelatih kita (walaupun bosan) akan terus menegur kita karena yang mereka inginkan adalah supaya kita bisa berkembang dalam seni beladiri yang kita pelajari.

Berikut ini adalah beberapa teguran yang akan selalu kita dengar:

#1:
"Tekuk lututmu"
 
Dalam seni beladiri, kamae (atau yang sering salah kita artikan sebagai kuda-kuda) adalah hal yang sangat penting. Kamae tidak hanya mencerminkan kesiapan kita secara fisik tetapi juga secara mental.

Salah satu unsur penting dari kamae adalah keseimbangan. Keseimbangan akan kita dapatkan bila pusat gravitasi tubuh kita (berada di tanden) terletak sedekat mungkin dengan permukaan tanah. Semakin dekat tanden dengan permukaan tanah, semakin baik pula keseimbangan kita, tetapi kecepatan kita akan semakin berkurang. Karena itulah pelatih beladiri kita sering mengingatkan supaya kita sedikit menekuk lutut saat berdiri (kamae). Dengan menekuk lutut (dengan sudut sekitar 15-30 derajat), kita akan mendapatkan keseimbangan yang cukup baik sekaligus masih bisa mempertahankan kecepatan kita.

Bicara tentang keseimbangan mengingatkan kita pada...

#2:
"Jangan membungkuk" 
Salah satu unsur lain (selain pusat gravitasi yang rendah) yang harus dipenuhi untuk mendapatkan keseimbangan yang baik adalah punggung atau tulang belakang yang lurus (tidak bungkuk).

Ingat bahwa membungkuk tidak sama dengan mencondongkan badan. Dalam banyak aliran seni beladiri, saat melakukan pukulan atau tendangan biasanya badan dicondongkan ke arah tertentu untuk mendapatkan tenaga tambahan dari berat badan. Tetapi bila kita membungkukkan badan, bukan tenaga tambahan yang kita dapatkan melainkan kita akan merusak keseimbangan kita sendiri.

#3:
"Putar pinggulmu"
 
Dalam seni beladiri atau cabang olahraga yang mengandalkan teknik pukulan (seperti karate dan boxing), putaran pinggul dianggap lebih penting daripada kekuatan otot lengan.

Bobot lengan (plus tangan) hanyalah sekitar 5% dari berat badan. Misalnya berat badan Anda 60 kg, bila Anda memukul hanya dengan menggunakan kekuatan otot lengan maka Anda hanya akan mendapatkan tenaga pukulan sebesar 3 kg (5% dari 60 kg) ditambah dengan kekuatan otot lengan itu sendiri, tetapi bila Anda melancarkan pukulan sambil memutar pinggul Anda searah dengan arah pukulan (atau lebih tepatnya Anda 'mencambukkan' pinggul Anda searah dengan arah pukulan sesaat sebelum Anda melancarkan pukulan) Anda akan menambahkan seluruh bobot berat badan Anda ke dalam pukulan Anda.

#4:
"Kiai!!"
 
Kiai adalah harmonisasi tenaga luar dengan tenaga 'dalam' kita. Cara melatihnya adalah dengan mengeluarkan teriakan saat melakukan gerakan memukul, menendang, maupun menangkis. Tapi yang perlu diingat teriakan tersebut tidak boleh berasal dari tenggorokan melainkan berasal dari perut (tepatnya tanden) Anda -- sama seperti ketika Anda sedang bernyanyi.

#5:
"Santai, rileks, dan jangan tegang"
 
Inilah yang sering kita lakukan, kita berpikir bahwa latihan seni beladiri adalah aktivitas super serius yang mengharuskan kita untuk selalu fokus dan tegang sepanjang waktu. Memang benar bahwa latihan seni beladiri membutuhkan konsentrasi (bukan fokus), tetapi bila Anda terlalu tegang (secara fisik dan/atau mental) Anda tidak akan bisa bergerak dan menghasilkan tenaga dengan optimal.

Karena itu walaupun pelatih Anda sangat disiplin (dan juga galak), usahakan untuk tetap tenang dan santai, karena itu juga merupakan salah satu tujuan latihan beladiri, tetap tenang walaupun dalam tekanan. 

Nyambung ke...

#6:
"Jangan lupa tersenyum"
 
Bukan berarti Anda harus terus tersenyum di sepanjang sesi latihan (karena Anda sedang berlatih beladiri bukan menjadi pemandu sorak). Anda harus serius saat berlatih. Tersenyumlah saat sedang rehat dan/atau setelah Anda selesai melakukan sparring atau melakukan kata. Tersenyum akan membuat Anda lebih santai dan rileks.

Image dari flickr.com
#7:
"Atur napas"
 
Bernapas adalah hal yang sangat vital untuk hidup kita, tetapi ironisnya kita sering 'lupa' bernapas (baca: menahan napas) saat sedang melakukan teknik pukulan/tendangan misalnya (dan terengah-engah setelahnya).

Salah satu 'pengingat' kita untuk bernapas adalah kiai, karena untuk ber-kiai kita harus mengeluarkan udara dari paru kita (dan untuk bisa mengeluarkan udara kita harus menghirup udara terlebih dulu).

Ada banyak cara/teknik bernapas (yang berbeda antara satu seni beladiri dengan seni beladiri yang lain), silakan bertanya pada pelatih beladiri Anda. Intinya adalah jangan 'lupa' bernapas.
"In order to harmonize your soul, you must harmonize your breathing" -- Mabuni Kenei

#8:
"Datang tepat waktu"

Image dari flickr.com
Anda pastinya tahu bahwa latihan beladiri dimulai dengan pemanasan dan latihan dasar (kihon). Bila Anda datang terlambat Anda pasti akan terburu-buru melakukan pemanasan dan bahkan mungkin ketinggalan kihon, padahal kedua hal tersebut adalah dua hal yang sangat penting. Tanpa pemanasan yang cukup, tubuh Anda akan kurang siap untuk berlatih dan beresiko mengalami cedera, sedangkan kihon adalah sesi latihan yang paling penting.

#9:
"Lupakan (untuk sementara) masalahmu"
 
Kita semua punya kesibukan di luar latihan seni beladiri: kerja, kuliah, sekolah, merawat anak, dan sebagainya. Kita juga punya masalah yang harus diselesaikan: membayar tagihan telpon, tagihan PDAM, membayar pajak, dan sebagainya. Tetapi itu semua tidak boleh Anda bawa ke tempat latihan (dojo).

Sesuai dengan namanya -- 'DO' ('jalan hidup') - 'JO' (tempat) -- dojo adalah tempat dimana kita belajar 'jalan hidup' melalui latihan seni beladiri. Di tempat ini tidak boleh ada pengganggu yang bernama masalah duniawi.

Lupakan sejenak masalah-masalah Anda (sayangnya masalah-masalah tersebut masih tetap ada saat Anda keluar dari dojo). Anda tidak akan berkembang dalam seni beladiri bila hati dan pikiran Anda masih memikirkan masalah-masalah di luar dojo. Jangan sia-siakan waktu latihan Anda untuk memikirkan masalah duniawi.

Itulah dia beberapa hal yang sering diingatkan (sampai bosan) oleh pelatih beladiri kita. Apakah pelatih beladiri Anda sering mengingatkan Anda hal-hal yang belum ada di artikel ini? Mari kita diskusikan di kolom komentar.

Demikian yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat.  

Thanks for reading 9 Hal dalam Latihan yang Sering (Sampai Bosan) Diingatkan oleh Pelatih Kita . Please share...!

About dudundeden

Previous
« Prev Post
    Blogger Comment
    Facebook Comment

No Spam, Please...!