Istilah Jepang dalam Shorinji Kempo (dan Seni Beladiri Asal Jepang) yang Bikin Binun

Anda sedang belajar seni beladiri asal Jepang? Kalau iya, hampir bisa dipastikan Anda (terutama yang masih pemula [= minarai]), akan mengalami sedikit (atau banyak?) kesulitan.

Pertama, banyak sekali budaya Jepang (yang terkadang berlawanan dengan budaya kita) yang diadopsi ke dalam tradisi seni beladiri. Contohnya antara lain menata alas kaki dengan rapi (dan menghadap keluar) di pintu masuk dojo, membersihkan dojo sebelum dan setelah latihan, 'menghukum' diri sendiri bila datang terlambat atau bila melakukan kesalahan, dan lain sebagainya.

Kedua (dan yang paling sering dikeluhkan bikin binun) adalah penggunaan bahasa Jepang, baik dalam instruksi, hitungan, maupun istilah-istilah di dalam seni beladiri yang bersangkutan. 
Image dari pixabay.com
Kenapa tidak diterjemahkan saja ke dalam bahasa setempat? --itu yang mungkin ada di pikiran Anda.

Ada dua jawaban untuk pertanyaan ini.

#1. Pertama, penggunaan bahasa Jepang dimaksudkan untuk menghormati tradisi serta asal dari seni beladiri yang bersangkutan.
#2. Kedua, istruksi maupun istilah-istilah tersebut akan terdengar 'aneh' bila diterjemahkan ke dalam bahasa setempat.

Seni beladiri yang sedang saya dalami yaitu Shorinji Kempo juga menghadapi masalah yang sama. Banyak sekali minarai bahkan murid senior yang mengalami kesulitan untuk menghafal dan memahami istruksi maupun istilah-istilah dalam bahasa Jepang.

Padahal menurut pendapat saya, kita tidak akan bisa menguasai (dan mengajarkan) Shorinji Kempo (dan juga seni beladiri asal Jepang yang lain) dengan baik bila kita tidak tahu dan tidak memahami berbagai istilah di dalamnya.

Berikut ini adalah beberapa istilah --yang dari pengalaman saya melatih selama hampir 8 tahun-- sering sekali kurang dipahami (baik arti maupun cara penulisannya) oleh kohai (junior) saya.

Hitungan.
Berbeda dengan seni beladiri dan olahraga lain di Indonesia, hitungan dalam seni beladiri Jepang adalah 1-10 (berbeda dengan kebiasaan menghitung di sini yang adalah 1-8). Hitungan tersebut adalah:
ichi (satu), ni (dua), san (tiga), shi/yon (empat), go (lima), roku (enam), sichi/nana (tujuh), hachi (delapan), kyu/ku (sembilan), dan ju/to (sepuluh).

Istilah-istilah
Minarai -- pemula
Sensei -- pelatih (walaupun sebenarnya ini kurang tepat)
Senpai (sering salah ditulis sempai atau simpe) -- orang yang mulai berlatih lebih dulu/lebih lama dari kita (senior/kakak)
Kohai -- orang yang mulai berlatih belakangan (junior/adik)
Dohai -- orang yang mulai berlatih bersama-sama dengan kita

Instruksi 
Rei -- memberi salam (walaupun sebenarnya kurang tepat)
Naore -- selesai. Kembali ke posisi atau sikap awal
Shugo -- berkumpul (dan berbaris)
Seiretsu -- berbaris dengan rapi
Seiza = chakuza -- duduk dengan lutut (bersimpuh)
Anza -- duduk seperti bersila
Kiritsu -- berdiri
Hajime -- mulai
Yame -- berhenti
Yoi -- bersiap
Sotai -- berpasangan
Kotai -- ganti pasangan
Hidari -- kiri
Migi -- kanan
Mae -- depan
Ushiro = ato -- belakang
Hidari/migi kara -- sisi sebelah kiri/kanan duluan
Chosoku -- atur napas
Happoumoku -- membagi pandangan (ke 8 arah mata angin)
Yasume -- istirahat di tempat, posisi tangan seperti kesshu, kaki sedikit terbuka
Zanshin -- kesadaran dan konsentrasi
Kiai -- berteriak (berteriak untuk mengharmoniskan tenaga) dengan "a" atau "un"
Kosha -- penyerang
Shusha -- yang bertahan
Waza ari (sering salah ditulis washari) -- teknik yang bagus

Istilah lain yang sering dipakai 
Dojo -- tempat berlatih (walaupun sebenarnya ini kurang tepat)
Enbu/embu -- latihan berpasangan dengan hokei
Randori -- sparring, atau perkelahian bebas
Hokei -- teknik/gerakan yang sudah ditentukan
Renhanko -- gerakan lanjutan/bebas setelah hokei 
Chinkon -- menenangkan pikiran, meditasi
Sazen -- meditasi dalam posisi duduk
Goho -- teknik 'keras'. Memukul dan menendang
Juho -- teknik 'lembut'. Melepaskan diri dan mengunci
Shin -- jiwa. Mental
Gi/ki -- tenaga
Tai -- badan
Gyo -- latihan. Berlatih
Atemi -- memukul badan lawan (ate - dari ateru = memukul, mi = badan)
Zenshin (berbeda dengan zanshin) -- bergerak maju
Ura -- sisi yang berlawanan (biasa diartikan sebagai "luar")
Omote -- sisi yang sama (biasa diartikan sebagai "dalam")
Uchi/nai -- sebelah dalam
Soto/gai -- sebelah luar
Jun -- berurutan
Gyaku -- kebalikan/berlawanan
Katate -- satu tangan "melawan" satu tangan
Ryote -- dua tangan "melawan" dua tangan
Morote -- dua tangan "melawan" satu tangan

Itulah dia beberapa (yang sangat banyak :-)) istilah maupun instruksi yang sering dipakai di Shorinji Kempo dan mungkin juga di banyak seni beladiri asal Jepang yang lain, semoga bisa membantu dan bermanfaat bagi pembaca semua.

Osu

Thanks for reading Istilah Jepang dalam Shorinji Kempo (dan Seni Beladiri Asal Jepang) yang Bikin Binun. Please share...!

About dudundeden

Previous
« Prev Post
    Blogger Comment
    Facebook Comment

No Spam, Please...!