Pelajaran Hidup (dan Seni Beladiri) dari Game Pokemon

Beberapa hari yang lalu saya baru saja menamatkan game Pokemon terbaru yaitu Pokemon Moon.

Bagi Anda yang belum tau (kemana aja loe? :-)), Pokemon adalah seri game ber-genre RPG, dimana Anda berperan sebagai seorang trainer yang menangkap dan melatih monster (pokemon) untuk 'diadu' dengan pokemon milik trainer lain atau untuk membela diri bila Anda diserang oleh pokemon liar. Tujuan utama game ini adalah untuk mengumpulkan badge dari 8 Gym (Island Trial dalam Pokemon Moon) untuk kemudian menantang Pokemon League untuk menjadi seorang Pokemon League Champion.

Tetapi di artikel ini saya tidak akan membahas panjang lebar tentang game Pokemon.

Selama memainkan game ini, saya mendapatkan banyak sekali pelajaran yang berharga (siapa bilang maen game itu gak berguna dan hanya membuang-buang waktu?), dan pelajaran-pelajaran tersebut bisa diterapkan tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, melainkan juga bisa diterapkan dalam seni beladiri (hobi saya yang lain selain bermain game).

Apa sajakah itu? Langsung saja disimak.

#1. Superman itu tidak ada, yang ada adalah super team

Superman adalah salah satu tokoh superhero ciptaan DC Comic... ups maaf salah intro. Monster dalam game Pokemon mempunyai bermacam-macam tipe, 3 tipe paling dasar (starter) adalah fire, grass, dan water dengan total ada 18 tipe.

Di dalam game Pokemon, tidak ada pokemon yang paling hebat, tidak ada satu pokemon pun yang bisa mengalahkan semua pokemon yang lain (kecuali level pokemon Anda sangat tinggi). Sebagai contoh, pokemon bertipe flying akan unggul bila melawan pokemon bertipe fight dan grass, tetapi akan kalah bila melawan pokemon bertipe electric, rock, dan ice; pokemon bertipe rock --walaupun unggul bila melawan pokemon bertipe flying (dan juga bug, ice, dan fire)-- akan kalah bila melawan pokemon bertipe grass, water, fight, ground, dan steel.

Anda, sebagai seorang trainer, hanya bisa membawa enam ekor (?) pokemon sekaligus. Sangat disarankan Anda membawa bermacam-macam tipe pokemon sebagai partner Anda. Dengan begitu Anda bisa menghadapi dan mengalahkan bermacam-macam tipe pokemon (dan trainer) dengan lebih mudah.

Sebuah tim dan organisasi (termasuk organisasi beladiri) terdiri atas banyak individu yang memegang bermacam-macam peran/jabatan. Untuk memilih siapa yang memegang jabatan apa tentu saja harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu.

Seorang ketua tidak akan bisa menjalankan roda organisasi seorang diri, dia harus dibantu oleh rekan-rekan pengurus dalam organisasi tersebut. Misalnya untuk masalah surat-menyurat, seorang ketua membutuhkan bantuan dari seorang sekretaris; untuk mengatur keuangan organisasi, seorang ketua akan membutuhkan bantuan bendahara. Demikian juga pengurus organisasi tidak akan bisa mengatur jalannya organisasi tanpa bantuan dari anggota organisasi yang lain.

Tanpa ada kerja sama tim, organisasi yang bersangkutan tidak akan dapat berjalan. Sehebat apapun seorang ketua, tanpa bantuan dari pengurus dan anggota organisasinya, dia tidak akan bisa berbuat apa-apa. Sehebat apapun seorang presiden, tanpa bantuan dari anggota kabinet dan warga negaranya, maka kehebatannya tidak akan berarti apa-apa. Tidak ada superman, yang ada adalah super team.

#2. Untuk dapat menanamkan suatu ide (yang benar) pada seseorang, Anda harus melemahkan ide (yang salah) di kepala orang tersebut

Di dalam game Pokemon, untuk bisa menangkap dan menjinakkan monster, Anda harus melemahkan monster tersebut terlebih dulu. Bila Anda berusaha menangkap monster tersebut saat health bar si monster masih penuh, Anda hanya akan membuang-buang pokeball. Tetapi jangan kebablasan, bila Anda membuat pokemon tersebut faint, Anda juga tidak akan bisa menangkapnya.
Image dari pixabay.com
Begitu pula bila Anda hendak menanamkan suatu ide kepada orang lain, Anda harus 'melemahkan' terlebih dahulu ide-ide lain di dalam kepala orang tersebut. Untuk bisa mengisi gelas dengan air bersih, Anda harus membuang terlebih dulu air kotor di dalam gelas tersebut.

Contoh dalam budo (seni beladiri): Anda melihat seseorang yang sedang merampok orang lain, sebelum Anda bisa menanamkan ide (kepada si perampok) bahwa merampok itu salah, Anda harus 'melemahkan' perampok itu terlebih dulu. Perhatikan saya menggunakan kata melemahkan dan bukan 'menghabisi', bila Anda 'menghabisi' si perampok (membuatnya pingsan atau bahkan tewas), tentu Anda gak akan bisa menanamkan ide Anda kepadanya.

Fusatsu katsujin saudara-saudara?

#3. Pengalaman akan membuat seseorang berkembang menjadi lebih baik

Setelah mengumpulkan experience (exp) poin yang mencukupi dan mencapai level tertentu (biasanya level 16-18 untuk starter pokemon), pokemon akan mengalami evolusi. Misalnya Litten, salah satu starter dalam Pokemon Moon, akan mengalami evolusi menjadi Torracat setelah mencapai level 17; dan ketika mencapai level 34, Torracat akan berevolusi menjadi Incineroar.

Demikian juga dalam budo (seni beladiri), Anda akan terus berevolusi sejalan dengan dengan tahap latihan Anda. Penguasaan teknik beladiri dan karakter Anda akan terus mengalami peningkatan. Bila tidak, maka kemungkinan Anda nggak sengaja menekan tombol B :-).

Buang jauh-jauh dari pikiran Anda bahwa game itu nggak berguna, hanya buang-buang waktu, dan bikin bodoh, karena ternyata banyak pelajaran yang bisa diambil dari video game, seperti 3 pelajaran yang saya dapatkan dari game Pokemon di atas.

Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Thanks for reading Pelajaran Hidup (dan Seni Beladiri) dari Game Pokemon. Please share...!

About dudundeden

Previous
« Prev Post
    Blogger Comment
    Facebook Comment

No Spam, Please...!