Joging Bersepatu vs. Joging dengan Kaki Telanjang

Beberapa tahun yang lalu joging dengan kaki telanjang mungkin terlihat aneh (terutama di Amerika dan Eropa, kalau di Indonesia mah udah biasa), tetapi akhir-akhir ini tren lari dengan bertelanjang kaki atau bahasa kerennya "barefoot running" sedang naik daun dan menjadi kekinian.

Image dari pixabay.com
Hal ini didukung pula oleh beberapa produsen sepatu olahraga yang mulai menghilangkan lapisan peredam benturan di sol sepatu produksinya dan menggantinya dengan lapisan tipis yang berguna 'hanya' untuk melindungi telapak kaki dari lecet dan kapalan.

Tetapi apakah benar lari bertelanjang kaki lebih baik daripada lari bersepatu? Berikut adalah beberapa fakta tentang barefoot running yang saya kutip dari berbagai sumber.

1. Sol sepatu yang tebal memberi efek negatif bagi tungkai
"Benturan dan gerakan alami pada telapak dan pergelangan kaki sangat penting untuk kesehatan tungkai kita", kata Martin Rooney, seorang terapis fisik dan personal trainer.

Lari bersepatu telah mengubah kebiasaan alami tubuh saat berlari, kita cenderung 'mendaratkan' tumit dan bukan ujung atau bagian tengah telapak kaki. Padahal menurut Daniel Lieberman, seorang profesor dari Universitas Harvard yang mempelajari evolusi biologi manusia, berlari dengan menggunakan tumit sama saja dengan menggunakan berat seluruh tungkai --yang sama dengan 7% dari berat badan kita. Ini tentu saja akan memberi beban yang berat pada lutut dan sendi panggul. Berlari dengan tumit sama dengan memukul-mukul tumit Anda dengan palu seberat bobot tungkai kaki Anda. Pada barefoot running --dimana si pelari mendaratkan ujung atau bagian tengah telapak kakinya saat berlari-- beban ini hampir tidak ada.

2. Barefoot running bukanlah konsep yang baru
Walaupun baru ngetren beberapa tahun belakangan ini, barefoot running bukanlah hal yang baru. Manusia telah berlari (dan melakukan semua aktivitas) dengan bertelanjang kaki sejak jaman purba.

Seiring dengan perkembangan jaman diciptakanlah sepatu dengan tujuan untuk perlindungan dan higiene. Akan tetapi lama-kelamaan sepatu berubah fungsi menjadi aksesoris fashion yang ironisnya justru merusak kesehatan tungkai kita (terutama pada wanita).

3. Perlu pembiasaan baru
Karena telah terbiasa dimanjakan dengan sepatu lari, kita perlu mengubah kebiasaan mendaratkan tumit saat berlari. Kalau Anda berlari bertelanjang kaki atau memakai sepatu dengan sol tipis tetapi masih tetap mendaratkan tumit Anda saat berlari tentu saja hal ini akan semakin membebani kaki Anda dan meningkatkan resiko cedera. Anda perlu membiasakan diri berlari dengan mendaratkan ujung atau bagian tengah telapak kaki Anda. Tetapi jangan khawatir, pembiasaan ini tidak membutuhkan waktu lama, dengan 2 atau 3 kali sesi lari, tubuh Anda akan otomatis menyesuaikan diri.

4. Barefoot running akan memperkuat pergelangan kaki
Memakai sepatu dalam waktu lama telah membuat pergelangan kaki kita menjadi 'lemah'. Saya menemukan pernyataan yang menarik di dalam artikel Go Barefoot to Get Stronger: "Kebiasaan memakai sepatu telah membuat kemampuan taktil (peraba) telapak kaki kita menurun, tetapi bukan itu saja, kebiasaan memakai sepatu membuat tendon dan ligamen di pergelangan kaki kita memendek dan menjadi kaku, otot-otot pergelangan kaki kita melemah serta meningkatkan resiko cedera pergelangan kaki dan engkel".

Memakai sepatu dalam waktu lama dan terus-menerus hampir sama (walaupun ngga seekstrim) dengan tradisi Tiongkok jaman baheula yaitu 'membungkus' pergelangan kaki sehingga tidak bertambah besar.

Latihan dengan bertelanjang kaki akan memperkuat otot-otot, tendon, dan ligamen di pergelangan kaki kita. Itulah mengapa para praktisi beladiri selalu berlatih dengan kaki telanjang ataupun memakai sepatu tipis. 

5. Anda tidak harus bertelanjang kaki
Walaupun sedang ngetren, Anda ngga perlu latah ikut-ikutan. Barefoot running memang lebih baik daripada joging bersepatu (berdasarkan hasil dari beberapa penelitian), tetapi Anda tetap harus mempertimbangkan kebersihan dan keselamatan telapak kaki Anda. Misalnya Anda hendak joging di siang hari dengan rute jalan beraspal, Anda harus mempertimbangkan suhu permukaan aspal dan ada tidaknya benda-benda berbahaya seperti pecahan kaca dan sebagainya.


Anda tidak harus bertelanjang kaki saat joging, Anda bisa memakai sepatu yang tipis untuk melindungi pergelangan kaki Anda.

6. Barefoot running itu menyenangkan
Anda ingat ketika Anda masih kecil dan suka berlari-lari dengan kaki telanjang (dan 'memakai' sandal jepit di tangan)? Masa kecil yang menyenangkan bukan? Barefoot running akan membawa kembali kenangan masa kecil kita yang telah lama hilang.

7. Hemat uang
Siapa bilang olahraga lari adalah olahraga yang paling murah? Untuk mereka yang lari dengan niat benar-benar berolahraga mungkin memang benar, tetapi untuk mereka yang joging hanya karena mengikuti tren, olahraga lari adalah olahraga yang mahal. Lihat saja harga sepatu lari branded seperti Nike, Adidas, dan Reebok, bisa mencapai harga 2 juta bro.

Harganya 1,9 juta bro
Barefoot running akan sangat menghemat pengeluaran Anda dan Anda bisa menggunakan anggaran sepatu lari Anda untuk hal-hal yang lebih penting.

Itulah dia beberapa fakta tentang barefoot running yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat

Sumber:
http://personalexcellence.co/blog/barefoot-running/
http://www.mensfitness.com/weight-loss/burn-fat-fast/should-you-be-running-barefoot

Thanks for reading Joging Bersepatu vs. Joging dengan Kaki Telanjang. Please share...!

About dudundeden

Previous
« Prev Post
    Blogger Comment
    Facebook Comment

No Spam, Please...!