Kebiasaan di dalam Beladiri Shorinji Kempo yang Mulai Ditinggalkan

Di dalam seni beladiri Shorinji Kempo, terdapat sebuah 'aturan' yang disebut sebagai "Sikap Kunci terhadap Dojo", sayangnya menurut pengamatan saya kebiasaan baik ini sudah mulai dilupakan oleh kenshi (praktisi Shorinji Kempo). Keenam sikap tersebut adalah "kyaka shoko", "gassho rei", "samu", "cara berpakaian", "cara bersikap", dan "cara berbicara".

#1. Kyaka Shoko

Secara harfiah berarti "perhatikan area di sekitar kakimu", kyaka shoko biasanya dipraktekkan dalam bentuk menata alas kaki (sandal dan sepatu) dengan rapi (dan menghadap keluar) di pintu masuk dojo. Kenshi jaman sekarang jarang sekali yang mau menata alas kakinya, kalaupun mau kemungkinan besar hal tersebut mereka lakukan setelah mendapat teguran (atau makian :-)) dari senpai atau sensei-nya.

#2. Gassho Rei

Lebih tepat bila disebut "gassho" saja, karena kalau menurut arti yang saya ambil dari bahasa aslinya, "rei" berarti membungkukkan badan untuk menunjukkan rasa hormat, terima kasih, atau penyesalan. Sedangkan gassho mempunyai arti yang sama dengan rei tetapi dilakukan dengan cara yang berbeda yaitu mengatupkan kedua telapak tangan di depan dada atau dagu (tanpa membungkukkan badan). Bila gassho dilakukan sambil membungkukkan badan barulah disebut "gassho rei".

10-15 tahun yang lalu seorang kenshi sangat hormat dan segan (baca: takut) pada seniornya. Sebagai catatan saya baru mulai berlatih Shorinji Kempo saat saya masuk bangku kuliah. Ketika bertemu dengan seorang sabuk coklat (walaupun si sabuk coklat masih duduk di bangku SMP), saya tetap segan dan selalu melakukan gassho sebelum bicara dengan beliau, coba bandingkan dengan sekarang.  

#3. Samu

Ada juga seni beladiri yang menyebutnya "soji", adalah kebiasaan membersihkan dojo/tempat latihan sebelum dan sesudah latihan. Dojo bukan hanya sekedar tempat latihan, dojo adalah tempat yang sakral dan dihormati oleh seorang praktisi beladiri. Salah satu cara penghormatan tersebut adalah dengan membersihkannya sebelum dan sesudah latihan. Tetapi sayangnya kebiasaan ini sudah mulai dilupakan terutama bagian 'setelah latihan'.

#4. Cara berpakaian
Di jaman saya dulu, saya selalu diajari (dengan cara yang keras) untuk tidak menunjukkan bahwa saya adalah seorang praktisi beladiri. Bagaimana caranya? Dengan cara hanya memakai gi/dogi (baju/seragam latihan) saat berlatih dan tidak memakainya di luar latihan.

Selain dituntut untuk selalu memakai dogi yang bersih dan rapi saat latihan, di luar latihan pun kita harus tetap tampil rapi dan necis, ini juga termasuk rambut yang tidak boleh panjang, serta kuku tangan/kaki yang selalu dipotong pendek. Kalau Anda lihat sekarang, banyak kenshi yang berangkat dan pulang latihan dengan memakai dogi lengkap dengan sabuknya.


#5. Cara bersikap
Di dalam Shorinji Kempo kita selalu diajari untuk menghormati atasan sekaligus tetap menghargai bawahan, dan dalam berhubungan dengan orang lain untuk selalu bersikap sopan, rendah hati, serta dengan sikap ingin belajar. Coba perhatikan kenshi jaman sekarang, sedikit sekali yang menunjukkan sikap sopan, rendah hati, dan menghargai orang lain. Mungkin di dalam latihan mereka masih melakukannya (walaupun sedikit 'terpaksa' karena sistem hirarki yang masih kuat dalam Shorinji Kempo), tapi sikap kenshi di luar latihan-lah yang dinilai oleh masyarakat yang selalu menghubung-hubungkan sikap 'oknum' praktisi beladiri dengan seni beladiri yang didalaminya.

#6. Cara berbicara
Perkataan yang keluar dari mulut seseorang punya 'rasa' yang khas. Khasnya 'rasa' tersebut adalah karakter dari si empunya mulut. Sebagai seorang kenshi, selalu berusahalah untuk berbicara dengan kata-kata yang mencerminkan rasa hormat dan menghargai lawan bicara. Bukan berarti Shorinji Kempo mengajarkan kenshi-nya untuk 'lamis' (berkata-kata manis namun hatinya busuk), Anda tetap boleh mengungkapkan isi hati Anda, tapi 'kemaslah' dengan kata-kata yang tetap menunjukkan rasa hormat dan menghargai.


Itulah dia enam sikap yang sudah mulai dilupakan oleh para praktisi Shorinji Kempo. Saya menulis artikel ini bukan bermaksud untuk menghakimi siapapun yang 'melanggar' salah satu dari enam sikap tersebut karena saya sendiri juga belum mampu dan masih belajar untuk menerapkan keenam sikap tersebut bukan hanya di dalam tempat latihan tetapi juga di masyarakat.

Semoga bermanfaat dan terimakasih.     

Thanks for reading Kebiasaan di dalam Beladiri Shorinji Kempo yang Mulai Ditinggalkan. Please share...!

About dudundeden

Previous
« Prev Post
    Blogger Comment
    Facebook Comment

No Spam, Please...!