Memukul dengan Tinju vs. Memukul dengan Telapak Tangan

Ada sebuah pepatah dari negeri Cina yang pernah saya baca di manga "Kenji" yang mengatakan: "Lebih baik terkena tendangan daripada terkena tinju, lebih baik terkena tinju daripada terkena siku, lebih baik terkena siku daripada terkena tapak, lebih baik terkena tapak daripada terkena totok".

Dari pepatah tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa pukulan dengan menggunakan telapak tangan dianggap lebih berbahaya daripada pukulan dengan menggunakan tinju/kepalan tangan, tetapi benarkah hal tersebut?

Kalau Anda pernah membaca artikel saya yang berjudul kenapa petinju memakai sarung tinju, Anda tentunya sudah tahu bahwa  memukul dengan tinju --walaupun efektif untuk meng-KO lawan-- beresiko menyebabkan cedera (baca: patah) pada tulang-tulang kecil di tangan. Telapak tangan di lain pihak, mempunyai 'bantalan' otot yang cukup tebal yang berfungsi seperti gloves yang melindungi tulang-tulang di telapak tangan saat dipakai untuk memukul.

Image dari commons.wikipedia.org
Beberapa ahli beladiri mengatakan bahwa telapak tangan memang lebih efektif dan lebih aman daripada tinju. Sebelum Anda menyetujui atau menyangkalnya, mari kita lihat terlebih dulu keuntungan maupun kerugian dari memukul dengan tinju dan memukul dengan telapak tangan.

# Keuntungan memukul dengan tinju/kepalan tangan

1. Tenaga lebih terfokus.
Ketika Anda memukul dengan kepalan tangan, bagian yang terkena sasaran biasanya adalah buku-buku jari telunjuk dan jari tengah. Tenaga pukulan Anda akan terfokus pada daerah yang cukup kecil (jika dibandingkan dengan telapak tangan).

Image dari publicdomainpictures.net
Kenapa ini penting? Menurut hukum fisika P = F : A dimana P adalah tekanan, F adalah gaya, dan A adalah luas permukaan. Semakin kecil luas permukaan ~ tekanan akan semakin besar. Kira-kira lebih mudah mana menusuk batang pohon dengan jarum atau dengan jari telunjuk Anda? Tentu saja dengan jarum yang luas permukaan ujungnya jauh lebih kecil daripada ujung jari telunjuk Anda. 

(Baca juga Hubungan antara Seni Beladiri dengan Hukum Newton)

2. Kepalan tangan terdiri atas tulang.
Pendapat umum mengatakan bahwa tulang lebih keras daripada otot, dan pendapat ini memang benar, akan lebih mudah bagi Anda untuk melumpuhkan lawan dengan meninjunya daripada dengan menamparnya. 

3. Memukul dengan tinju adalah hal yang alami.
Bagi sebagian besar dari kita, memukul dengan tinju merupakan hal yang alami. 

# Kerugian memukul dengan tinju/kepalan tangan

1. Patah tulang tangan.
Banyak orang mengalami patah tulang tangan saat memukul dengan tinju, bahkan seorang petinju berpengalaman sekelas Mike Tyson sekalipun pernah mengalami patah tulang tangan saat memukul dengan tinjunya ketika terlibat dalam sebuah pertarungan jalanan.

Tanpa perlindungan gloves, tangan adalah benda yang rapuh (seperti hati :p), bila tinju Anda 'bertemu' dengan tulang yang keras seperti tulang kepala misalnya tangan Anda akan kalah dan mudah sekali patah. 

2. Mengepal (dengan benar) itu sulit.

Image dari pixabay.com
Hal ini benar terutama bagi wanita dan orang awam yang tidak pernah belajar beladiri. 

3. Harus tahu target mana yang harus dipukul.
Perlu pemahaman dan latihan untuk dapat mengetahui bagian tubuh mana yang aman dan efektif untuk dipukul dengan tinju dan bagian tubuh mana yang harus dihindari. Bila Anda memukul dengan tinju Anda, usahakan untuk memukul bagian tubuh yang relatif lunak seperti suigetsu (ulu hati) atau mikaduki (1/3 belakang rahang) dan hindari memukul bagian tubuh yang keras seperti dahi misalnya. 

4. Niat Anda untuk menyerang jelas terlihat.
Jika Anda mengepalkan tangan, lawan akan tahu bahwa Anda akan memukul mereka. 

# Keuntungan memukul dengan telapak tangan

1. Resiko patah tulang tangan sangat kecil.
Seperti yang saya tulis di awal artikel ini, 'bantalan' lunak di telapak tangan Anda berfungsi seperti sarung tinju sehingga resiko patah tulang sangat kecil bahkan hampir tidak ada. 

2. Hampir semua bagian tubuh bisa menjadi target pukulan.
Berbeda dengan tinju, telapak tangan bisa digunakan untuk memukul hampir semua bagian tubuh seseorang mulai dari ulu hati, rahang, dagu, bahkan dahi. 

3. Anda masih bisa melakukan grapple.
Dengan tangan terkepal Anda hanya akan bisa memukul, sedangkan dengan tangan terbuka selain memukul Anda juga masih bisa melakukan grapple untuk membanting, memuntir, ataupun mencekik lawan. 

4. Niat Anda untuk menyerang tidak terlihat.
Dengan posisi tangan terbuka Anda bisa menyembunyikan niat Anda untuk memukul, Anda bisa berpura-pura 'menyerah' dengan mengangkat tangan Anda sambil berkata: "Damai aja gan", atau "Gue ngga mau berkelahi bro" dan sebagainya lalu tiba-tiba memukul karena posisi tangan yang sudah pas untuk melakukan pukulan. 

# Kerugian memukul dengan telapak tangan.
1. Bagi yang terbiasa memukul dengan kepalan tangan, memukul dengan telapak tangan mungkin akan terasa 'aneh'.

Itulah dia beberapa keuntungan maupun kerugian dari memukul dengan menggunakan tinju dan memukul dengan menggunakan telapak tangan. Walaupun secara umum memukul dengan telapak tangan memang lebih aman bagi (tangan) kita, kita bisa melatih kepalan tangan untuk menjadi lebih kuat misalnya dengan melakukan push up dengan tangan terkepal atau latihan memukul makiwara.

Funakoshi-sensei berlatih dengan makiwara
Bagaimana prosesnya sehingga kepalan tangan bisa menjadi lebih kuat? Bila sering terkena benturan atau tekanan, tulang akan mengalami kerusakan mikro, kerusakan ini kemudian akan diperbaiki oleh kalsium yang kita dapatkan dari makanan yang kita konsumsi. Bila proses ini terus berulang, tulang akan menjadi lebih 'tebal' dan lebih kuat sehingga lebih tidak rentan patah.

Demikian yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat.

Sumber:
http://www.your-krav-maga-expert.com/Open-Vs-Closed-Hand-Striking.html
https://www.quora.com/Is-it-better-to-strike-with-the-palm-or-closed-fist

Thanks for reading Memukul dengan Tinju vs. Memukul dengan Telapak Tangan. Please share...!

About dudundeden

Previous
« Prev Post
    Blogger Comment
    Facebook Comment

No Spam, Please...!